Layang layang dibuat dari
bilah bambu sebagai rangka, kemudian rangka diikat menggunakan tali
atau benang kemudian rangka layang dibungkus dengan kertas atau parasut
dan parasut atau kertas tadi dilukis agar kelihatan indah. Layang ini
dapat dijumpai di seluruh wilayah Provinsi Riau.
Pohon Karet sangat banyak terdapat didaerah Riau, anak buah karet berjatuhan dan diambil oleh anak-anak dan dimainkan dan dipertandingkan. Cara memainkannya cukup mudah diawali dengan undian (sud) dan siapa yang menang dia yang jalan terlebih dahulu dan yang kalah harus merelakan biji karet jagoannya ditaruh dibawah biji karet yang menang sud tadi. lalu biji karet yang disusun dua tingkat ditumbuk dengan ujung tangan bagian bawah,jika belum ada yang pecah maka bergantian menumbuk biji karet sampai salah satu biji karet ada yang pecah dan biji karet yang tidak pecah menjadi pemenang. Dijumpai di seluruh Kabuoaten dan Kota di Riau.
BAKIAK / TEROMPA PANJANG
Terompa Panjang atau
Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang yang terbuat dari kayu dan
tali terompanya dari karet ban yang berderet dari 3 sampai 5 kaki yang
bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang. Permainan ini bermanfaat
untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta menati pemimpin untuk
melangkah sehingga selamat mencapai tujuan, permainan ini dijumpai di
seluruh wilayah Riau.CONGKAK
Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh wilayah Riau.
ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU
Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau dipakukan kayu yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh wilayah Riau.
GASING
Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh wilayah Riau.
ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU
Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau dipakukan kayu yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh wilayah Riau.
GASING
Gasing dibuat dari kayu ,
kayu tersebut dikikis hingga membentuk pipih , tali gasing dibuat dari
kulit kayu.. Tali Gasing umumnya memiliki panjang 1meter. Gasing
dimainkan dengan 2 cara, cara pertama disebut Gasing Pangkah , yaitu
dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk gasing lawan, sedangkan
Gasing Uri dipertandingkan dengan menguji ketahanan gasing berputar. Di
Riau gasing dapat dijumpai di semua kabupaten dan kota, terutama di
tempat yang memiliki banyak hutan/kayu.LIGU
Ligu merupakan jenis
permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul dan juga tempurung
kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan hati. Ligu dimainkan oleh 2
orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan
membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara
berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok dengan
melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan
pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan pada tempat
yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul .
Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang
terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan
tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin
(bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya,
pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini
dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.